Secara bersama-sama, hari Minggu 18 September 2016 di Cimahi, Pak Agung Budi Santoso bersama H. Asep Hadad menyaksi seni budaya wayang golek.
Menurut Sejarahnya kesenian wayang golek berbahasa Sunda yang saat ini lebih dominan sendiri diperkirakan mulai berkembang di Jawa Barat pada masa ekspansi Kesultanan Mataram pada abad ke-17, meskipun sebenarnya beberapa pengaruh warisan budaya Hindu masih bertahan di beberapa tempat di Jawa Barat sebagai bekas wilayah Kerajaan Sunda Pajajaran.
Menurut Sejarahnya kesenian wayang golek berbahasa Sunda yang saat ini lebih dominan sendiri diperkirakan mulai berkembang di Jawa Barat pada masa ekspansi Kesultanan Mataram pada abad ke-17, meskipun sebenarnya beberapa pengaruh warisan budaya Hindu masih bertahan di beberapa tempat di Jawa Barat sebagai bekas wilayah Kerajaan Sunda Pajajaran.
Menurut
Kami jelas Pak Agung Budi Santoso, pakem dan jalan cerita wayang golek sesuai
dengan versi wayang kulit Jawa, terutama kisah wayang purwa (Ramayana dan
Mahabharata).
Pertunjukan
seni wayang golek mulai mendapatkan bentuknya yang seperti sekarang sekitar
abad ke-19. Saat itu kesenian wayang golek merupakan seni pertunjukan teater
rakyat yang dipagelarkan di desa atau kota karesidenan. Selain berfungsi
sebagai pelengkap upacara selamatan atau ruwatan, pertunjukan seni wayang golek
juga menjadi tontonan dan hiburan dalam perhelatan tertentu.
Seperti yang terlihat di rumah Koordinator
Tim ABS, Kang Iwan, wayang golek di saksikan oleh anggota DPR RI Fraksi Partai
Demokrat Komisi V DPR RI, Bapak H. Agung Budi Santoso, SH, MM. bersama Bakal Calon
Walikota Cimahi, Bapak H. Asep Hadad.
Menurut
kami, selama pertunjukan wayang golek diiringi oleh sinden. Wayang golek saat ini lebih dominan sebagai seni
pertunjukan rakyat, yang memiliki fungsi yang relevan dengan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat lingkungannya, baik kebutuhan spiritual maupun
material. Hal demikian dapat kita lihat dari beberapa kegiatan di masyarakat
misalnya ketika ada perayaan, baik hajatan (pesta kenduri) dalam rangka
khitanan, pernikahan dan lain-lain adakalanya diriingi dengan pertunjukan
wayang golek. Seperti di rumah Koordinator Tim ABS Kang Iwan di Cimahi yang
hendak melaksanakan pernikahan untuk anaknya bernama Rizki (kang Iki) yang
dilaksanakan tanggal 24 September besok di daerah Cipanas.